Ragam Unik Menyambut Datangnya Bulan Ramadhan, Kamu Sudah Tahu?



Datangnya bulan Ramadhan tinggal menghitung hari. Aromanya pun sudah terasa di berbagai daerah, terutama tayangan televisi yang kerap menampilkan iklan sirup marjan dengan tema yang unik.


Ramadhan memang menjadi bulan yang spesial bagi umat Islam di seluruh dunia karena pada bulan ini pahala ibadah akan dilipat gandakan. Bukan itu saja, bulan Ramadhan akan menjadi bulan yang berbeda karena pada bulan ini pula, akan banyak dijumpai berbagai hal yang tidak ditemukan di bulan lainnya.


Misalnya saja aneka kuliner khas Ramadhan, aneka takjil serta tradisi bukber yang akan menjadi moment berkumpul bersama orang tersayang.


Sebelum bulan Ramadhan tiba, biasanya terdapat banyak tradisi unik untuk menyambutnya. Di Indonesia sendiri tradisi setiap daerah biasanya berbeda-beda. Mungkin ini juga yang terjadi di daerah Anda, bukan?. Nah, di bawah ini adalah rangkuman beberapa tradisi unik menyambut Ramadhan yang ada di tiap daerah di Indonesia;


Padusan Boyolali


 

Di Jawa Tengah, tepatnya daerah Boyolali terdapat tradisi unik menyambut datangnya bulan Ramadhan yang berbeda dengan daerah lainnya. Tradisi tersebut adalah Padusan, yakni semacam mandi atau berendam di sumber-sumber mata air yang dianggap keramat dengan maksud untuk mensucikan diri.
Salah satu tempat padusan yang sering digunakan masyarakat Boyolali adalah kompleks wisata Pemandian Umbul Pengging. Menjelang Ramadhan biasanya tempat ini akan sangat ramai.


Dugderan, Semarang


 

Masyarakat Semarang juga memiliki tradisi yang tidak kalah uniknya. Bahkan konon tradisi ini telah ada sejak tahun 1881. Namun, tradisi dugderan saat ini terlihat lebih modern dan ramai dengan adanya pesta rakyat yang isinya berupa rangkaian acara tari-tarian, karnaval, tabuh bedug dan lainnya. Dalam acara ini simbol yang berupa Warak Ngendong akan diarak dan ikut selama karnaval.


Megengan, Surabaya


 

Di Surabaya juga punya tradisi unik menyambut datangnya bulan Ramadhan yakni tradisi Megengan. Tradisi ini merupakan upacara selametan kecil-kecilan yang dilakukan untuk menandai datangnya bulan Ramadhan. Biasanya acara ini digelar di masjid atau mushola-mushola.
Menu yang selalu ada dalam tradisi ini adalah kue apem yang memiliki filosofi dalam terkait datangnya bulan Ramadhan. Menurut kepercayaan kue apem adalah simbol dari penyucian diri sebelum memasuki bulan Ramadhan. Apem sendiri berasal dari bahada Arab dari kata afwan yang artinya maaf. Jadi, sebelum Ramadhan terdapat tradisi saling memaafkan agar bisa menjalani bulan Ramadhan dengan tanpa kesalahan.


Nyadran, Jawa Tengah


 

Di Jawa Tengah terdapat banyak tradisi unik untuk menyambut bulan Ramadhan, selain padusan tradisi lain yang kerap ditemukan adalah Nyadran yaitu sebuah tradisi dimana masyarakat akan berbondong-bondong melakukan ziarah ke makam, bersih desa, selamatan, makan bersama hingga sedekah bumi.
Tradisi Nyadran ini juga terdapat di Jogjakarta dan juga beberapa daerah lain di Indonesia. Hanya saja namanya berbeda tiap daerah.


Munggahan Jawa Barat


 

Tradisi menyambut bulan Ramadhan yang cukup populer di Jawa Barat adalah Munggahan. Biasanya tradisi ini dilakukan seminggu menjelang Ramadhan. Bentuk tradisi ini adalah berupa kumpul bersama keluarga, tetangga atau yang lainnya untuk saling memaafkan lalu dilanjutkan dengan makan bersama. Ada pula yang kemudian melanjutkan ziarah ke makam bersama-sama dengan keluarga.


Meugang, Aceh


 

Lanjut ke daerah ujung barat Indonesia yaitu Aceh yang juga memiliki tradisi unik menyambut bulan Ramadhan yakni Meugang. Tradisi ini adalah berupa acara memasak daging sehari sebelum puasa Ramadhan dan dimakan bersama keluarga. Tidak hanya bersama keluarga, acara ini juga bisa biasanya mengundang masyarakat kurang mampu untuk makan bersama.


Ternyata unik-unik ya tradisisinya. Walaupun bentuk tradisi atau acaranya berbeda, tapi tujuan dilakukannya tradisi tersebut adalah untuk saling memaafkan, mensucikan diri sebelum masuk bulan Ramadhan hingga berkumpul bersama keluarga. Kalau di daerah Anda terdapat tradisi semacam apa?

0 komentar:

Posting Komentar