Kenali Lebih Dekat Sindrom Baby Blues Pasca Melahirkan Yang Membahayakan
Beberapa bulan yang lalu muncul pemberitaan heboh tentang seorang Ibu yang tega membunuh ketiga anaknya dengan cara diracun. Sang Ibu yang juga ikut meminum racun, masih terselamatkan dan akhirnya harus menanggung perbuatan karena telah membunuh anak-anaknya.
Banyak yang mencerca perbuatan Ibu tersebut, tapi banyak juga yang bersimpati karena rupanya kehidupan rumah tangga sang Ibu sedang tidak baik dan sang suami yang sudah tidak peduli dengan mereka.
Keadaan yang demikianlah yang membuat sang Ibu akhirnya depresi dan memutuskan untuk bunuh diri beserta anak-anaknya. Bahkan anak terkecilnya masih bayi dan baru beberapa bulan dilahirkan. Ibu yang usai melahirkan memang rentan terkena depresi karena kondisi fisik dan psikisnya yang lelah setelah berjuang panjang untuk melahirkan. Ditambah jika ada masalah keluarga yang tidak dapat diselesaikan akan makin memicu timbulnya depresi.
Keadaan dimana seorang Ibu yang mengalami depresi pasca melahirkan dalam dunia medis disebut sindrom baby blues?
Bagaimana sebenarnya sindrom tersebut, ciri yang sering nampak dan bagaimana cara mengatasinya, simak ulasannya di bawah ini, ya!
1. Sindrom Baby Blues yang Membahayakan
Sindrom baby blus adalah keadaan psikologis yang bisa terjadi pada beberapa Ibu pasca melahirkan dimana Ibu mengalami perubahan suasana hati yang naik turun, kadang sedih, menangis tanpa sebab, mudah tersinggung, cemas berlebihan dan merasa sendirian.
Sindrom ini bisa muncul karena beberapa sebab yaitu;
• Kelelahan usai melahirkan
• Kadar hormon yang menurun
• Adaptasi dengan rutinitas yang baru dengan hadirnya bayi
• Perubahan tubuh yang drastis
2. Ciri yang Sering Tampak
Terdapat beberapa tanda atau gejala yang biasanya nampak pada Ibu yang mengalami sindrom ini seperti;
• Tiba-tiba saja Ibu bisa menangis tanpa sebab yang jelas dengan frekuensi yang sering
• Ibu merasa sedih, menjadi lebih murung dan pendiam
• Muncul rasa khawatir dan cemas yang berlebihan, bahkan untuk hal-hal yang kecil sekalipun.
• Ibu merasa lelah dan tidak bertenaga untuk melakukan apa pun
• Penurunan horman yang terjadi, sedikit banyak berpengaruh pada kondisi psikis Ibu yang lebih mudah tersinggung dan marah. Seorang Ibu bisa tiba-tiba marah dan kembali baik tanpa bisa ditebak.
• Penurunan nafsu makan yang drastis
• Ibu yang mengalami baby blues kadang merasa kesulitan untuk tidur, padahal Ibu yang habis melahirkan diharuskan banyak istirahat.
• Sering juga terjadi seorang Ibu mengalami konsentrasi yang menurun yang membuatnya menjadi lupa dan makin depresi.
3. Cara Mengatasi
Walaupun sangat berbahaya, bukan berarti baby blues tidak bisa diatasi. Untuk mengatasinya dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak mulai dari suami, orang tua, mertua hingga saudara. Justru tanpa dukungan sindrom tersebut malah akan semakin membahayakan. Adapun cara mengatasinya adalah;
• Beri waktu yang cukup bagi Ibu untuk beristirahat
• Jangan membebani pengasuhan bayi hanya pada Ibu semata
• Bantu pekerjaan Ibu dalam mengasuh bayi
• Dampingi Ibu apabila Asi belum keluar dan beri semangat, karena masalah ASI pun dapat memicu sindrom ini
• Jangan membuly Ibu apabila terdapat sesuatu yang salah saat mengasuh bayi usai melahirkan
• Beri asupan makanan yang bergizi dan sehat
• Biarkan Ibu mendapatkan me time nya sehingga lebih fresh saat mengasuh bayi
Sindrome baby blues, bukanlah sebuah penyakit yang menyakitkan dan berbahaya apabila Ibu mendapatkan haknya untuk istirahat, bantuan dan dukungan dari seluruh keluarga usai melahirkan. Pahami Ibu dan jaga selalu perasaannya sehingga ia akan merasa nyaman.
(Tulisan ini diikutsertakan dalam blog challenge Indscript Writing 'Perempuan Menulis Bahagia')
0 komentar:
Posting Komentar